VISI DAN MISI ACEH HEBAT
IRWANDI YUSUF DAN NOVA IRIANSYAH
CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR ACEH 2017-2022
NOMOR URUT 6
VISI
Terwujudnya Aceh yang damai dan sejahtera
melalui pemerintahan yang bersih, adil dan melayani.
MISI
Visi di atas akan dicapai dengan 9 (sembilan)
misi sebagai berikut:
1.
Reformasi birokrasi untuk tercapainya
pemerintahan yang bersih dan berwibawa guna mendukung pelayanan publik yang
mudah, cepat, berkualitas dan berkeadilan;
2.
Memperkuat pelaksanaan Syariat Islam beserta
nilai-nilai keislaman dan budaya keacehan dalam kehidupan masyarakat dengan
iktikad Ahlussunnah Waljamaah yang bersumber hukum Mazhab Syafi’iyah dengan
tetap menghormati mazhab yang lain;
3.
Menjaga integritas nasionalisme dan
keberlanjutan perdamaian sebagai tindak lanjut prinsip-prinsip MoU Helsinki;
4.
Membangun masyarakat yang berkualitas dan
berdaya saing di tingkat nasional dan regional melalui peningkatan mutu
pendidikan secara merata, baik pada pendidikan vokasional, dayah dan pendidikan
umum;
5.
Memastikan semua rakyat Aceh mendapatkan akses
layanan kesehatan secara mudah, berkualitas dan terintegrasi;
6.
Menjamin kedaulatan dan ketahanan pangan yang
berimplikasi terhadap kesejahteraan petani dan nelayan melalui peningkatan
produktifitas dan nilai tambah hasil pertanian dan kelautan;
7.
Menyediakan sumber energi yang bersih dan
terbarukan dalam rangka pemenuhan kebutuhan listrik bagi rakyat dan industri,
sebagai komitmen Aceh dalam pembangunan rendah emisi;
8.
Membangun dan melindungi sentra-sentra produksi
dan industri jasa kreatif yang menghasilkan produk kompetitif untuk memperluas
lapangan kerja serta memberikan kemudahan akses permodalan;
9.
Revitalisasi fungsi perencanaan daerah dengan
prinsip evidence based planning yang efektif, efisien dan berkelanjutan.
PROGRAM UNGGULAN
Dalam periode 2017-2022, pemerintahan
Irwandi-Nova akan menjalankan 15 program unggulan sebagai berikut:
1.
Aceh
Seujahtra (JKA Plus)
JKA Plus merupakan singkatan dari Jaminan
Kesejahteraan Aceh yang meliputi:
a.
Pemenuhan akses layanan kesehatan gratis yang
lebih mudah, berkualitas dan terintegrasi bagi seluruh rakyat;
b.
Pemberian santunan untuk kalangan masyarakat
usia lanjut;
c.
Pembangunan Rumah Sakit Regional tanpa
menggunakan hutang luar negeri (Loan);
d.
Mengembalikan ruh JKA yang pernah dirasakan
oleh rakyat Aceh.
2.
Aceh
SIAT (Sistem Informasi Aceh Terpadu)
SIAT merupakan pengembangan sistem informasi
dan database Aceh yang terpadu yang akan digunakan untuk semua sektor
pembangunan dan pelayanan masyarakat. Dengan adanya SIAT seluruh informasi yang
berguna untuk pembangunan dan pelayanan akan terupdate dengan cepat, dapat
diakses oleh semua stakeholder melalui satu pintu, serta menjadi acuan bersama
dalam perencanaan pembangunan pada setiap tingkat pemerintahan. Sistem ini
perlu dibangun untuk menghindari perencanaan pembangunan yang tidak efektif,
tidak efisien, dan tidak tepat sasaran akibat dari ketiadaan data yang valid
dan terintegrasi.
3.
Aceh
Caròng
Anak Aceh cerdas (caròng) yang mampu bersaing
dan mengukir prestasi di tingkat nasional dan regional dapat dicapai melalui
pendidikan yang berkualitas. Program-program yang akan dijalankan untuk tujuan
tersebut antara lain:
a.
Penguatan keterampilan bagi generasi muda
melalui pendidikan vokasional baik formal dan non formal;
b.
Penyediaan fasilitas pendidikan dan pemberian
keterampilan bagi peserta didik di dayah-dayah;
c.
Pemerataan rasio guru untuk seluruh bidang
studi di seluruh penjuru Aceh khususnya daerah terpencil;
d.
Peningkatan kompetensi guru dalam bidang studi
yang diajarkan secara merata di seluruh Aceh;
e.
Penyediaan beasiswa bagi anak yatim dan anak
orang miskin mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi di Perguruan
Tinggi Negeri;
f.
Pengiriman putra-putri terbaik Aceh untuk
mendapatkan pendidikan di universitas-universitas yang bergengsi di tingkat
international dan memberikan kesempatan untuk berkontribusi dalam pembangunan
ke depan saat kembali ke Aceh.
4.
Aceh
Energi
Pemenuhan energi listrik bagi rakyat Aceh dan
industri yang berasal dari energi bersih-terbarukan. Agenda-agenda strategis
yang akan dilakukan untuk mendukung program ini adalah sebagai berikut:
a.
Penyiapan Master Plan Energi Aceh yang
komprehensif dan terintegrasi (validasi data primer dan rencana pengembangan);
b.
Penerapan Public Private Partnership untuk
utilisasi sumber daya energi skala menengah dan besar khususnya panas bumi dan
tenaga air tanpa menggunakan hutang luar negeri;
c.
Memastikan komitmen PLN untuk memperbaiki
sistem transmisi sehingga tidak sering terjadi pemadaman listrik di Aceh;
d.
Percepatan realisasi pembangkit listrik
Geothermal Seulawah dan pembangkit listrik tenaga air (mini dan mikrohidro)
dengan kapasitas menengah;
e.
Pemberian kemudahan perizinan bagi pihak swasta
yang berminat berinvestasi dalam sektor energi bersih dan terbarukan.
f.
Memperkuat eksistensi Badan Pengelola Migas
Aceh (BPMA) sebagai perwujudan amanat yang telah ditetapkan dalam UUPA.
5.
Aceh
Meugoë dan Meulaôt
Pembangunan pertanian dan ekonomi maritim
melalui program intensifikasi dan ekstensifikasi.
a.
Penuntasan penyediaan irigasi yang dapat
mengaliri seluruh lahan pertanian rakyat dan pencetakan sawah baru;
b.
Modernisasi teknologi bagi sektor pertanian
termasuk teknologi pengolahan pasca panen;
c.
Memperbaiki fasilitas dan teknologi perikanan
serta jaringan pemasarannya;
d.
Kemandirian rantai pasok (supply chain) di berbagai
tingkatan dalam sektor peternakan rakyat;
e.
Penyediaan sarana pendukung bagi nilai tambah
dan akses pasar yang lebih luas terhadap produk pertanian, peternakan dan
perikanan.
6.
Acèh
Troë
Pemenuhan bahan pangan dan gizi bagi seluruh
rakyat Aceh secara mandiri melalui:
a.
Peningkatan produktifitas pertanian dan
kemudahan akses terhadap bahan pangan;
b.
Penertiban distribusi bibit, pupuk dan obat di
bagi pertanian rakyat;
c.
Membangun kemandirian pangan melalui penurunan
ketergantungan terhadap provinsi tetangga;
d.
Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh
pertanian.
7.
Acèh
Kreatif
Mendorong tumbuhnya industri sesuai dengan
potensi sumberdaya daerah dan memproteksi produk yang dihasilkannya;
Program ini dilaksanakan melalui:
a.
Penyediaan sentra produksi yang berbasis
potensi sumber daya lokal dan berorientasi pada pasar lokal;
b.
Perlindungan produk-produk yang dihasilkan oleh
industri lokal agar dapat bersaing dengan produk dari luar Aceh;
c.
Merangsang lahirnya industri-industri kreatif
yang potensial terutama di sektor jasa;
8.
Acèh
Kaya
Merangsang tumbuhnya entrepreneur yang
ditunjang dengan kemudahan akses terhadap modal, keterampilan dan pasar.
Program ini dilaksanakan melalui:
a.
Peningkatan peran serta lembaga keuangan dan
pembiayan lokal untuk terlibat aktif dalam pembinaan dan dukungan modal usaha
bagi wirausahawan muda;
b.
Memastikan partisipasi sektor swasta dan BUMN
untuk menggunakan dana CSR secara terkoordinir dan satu pintu untuk
meningkatkan sumber pembiayaan bagi entrepreneur;
c.
Pelibatan perguruan tinggi dalam pembinaan
manajemen bagi wirausaha muda.
9.
Acèh
Peumulia
Pemenuhan layanan pemerintahan yang mudah,
cepat, berkualitas dan bebas pungutan liar (pungli) akan dijalankan dengan;
a.
Pengembangan sistem pengawasan dan penilaian
kinerja aparatur berbasis e-kinerja
b.
Penetapan limit waktu pelayanan aparatur untuk
setiap jenis dan fungsi layanan
c.
Penempatan pimpinan SKPA yang berkualitas
melalui uji kelayakan dan kepatutan
10. Acèh Damê
Penguatan pelaksanaan UUPA sesuai
prinsip-prinsip MoU Helsinki secara konsisten dan komprehensif;
a.
Menjadikan seluruh program pembangunan Aceh
berbasis pengarusutamaan damai;
b.
Penuntasan aturan turunan UUPA sehingga dapat
diimplementasikan dalam pembangunan dan kehidupan masyarakat;
c.
Penguatan kapasitas Komite Kebenaran dan
Rekonsiliasi (KKR) Aceh;
d.
Memasukkan pendidikan damai (peace education)
dalam kurikulum sekolah.
11. Acèh Meuadab
Mengembalikan khittah Aceh sebagai Serambi
Mekkah melalui implementasi nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari;
a.
Penguatan pendidikan yang berbasis nilai-nilai
moral dalam setiap tingkatan pendidikan;
b.
Melakukan penguatan budaya masyarakat adat yang
berdampak kepada peningkatan kepekaan sosial;
c.
Penguatan eksistensi kelembagaan institusi
keislaman dalam menyebarluaskan nilai-nilai keislaman;
d.
Mendorong sifat ketauladanan yang positif dari
pimpinan masyarakat di setiap tingkatan.
12. Acèh Teuga
Mengembalikan dan meningkatkan prestasi
olahraga Aceh di tingkat nasional dan regional;
a.
Membangun kerjasama bidang sepak bola dengan
klub-klub/pelatih ternama luar negeri untuk membina bibit-bibit pesepak bola
dari Aceh;
b.
Peningkatan intensitas dan kualitas pembinaan
olahraga bagi usia dini;
c.
Penyediaan sarana dan prasarana olah raga serta
insentif yang mendukung peningkatan prestasi olahragawan;
d.
Meningkatkan frekuensi event kompetisi olahraga
untuk menjaring bibit-bibit unggul.
13. Acèh Green
Menegaskan kembali pembangunan aceh berwawasan
lingkungan dan berkelanjutan yang sensitif terhadap resiko bencana alam;
a.
Mendesain rencana pertumbuhan hijau Aceh (Green
growth plan) sebagai bagian dari implementasi azas berkelanjutan dalam
pembangunan Aceh;
b.
Melakukan langkah-langkah strategis mitigasi
dan adaptasi perubahan iklim;
c.
Menerapkan strategi mitigasi dan manajemen
resiko bencana melalui penguatan kapasitas tim tanggap darurat dan
penyadartahuan masyarakat;
d.
Membangun rencana pemulihan spesies kunci yang
kritis terancam punah;
e.
Membangun manufaktur bagi penyediaan kayu
alternatif (wood polymer composite) dalam rangka mengantisipasi lonjakan
kebutuhan kayu dunia untuk pencegahan degradasi hutan.
14. Acèh Seuninya
Penyediaan perumahan bagi masyarakat miskin dan
pasangan muda. Pendekatan program ini dilakukan melalui:
a.
Pembangunan rumah gratis untuk masyarakat
miskin secara bertahap;
b.
Penyediaan skema perumahan murah bagi pasangan
muda yang kurang mampu.
15. Acèh Seumeugot
Memastikan tersedianya sarana dan prasarana
(infrastruktur) secara cerdas dan berkelanjutan untuk mendukung pencapaian tujuan
semua program unggulan terutama yang menjadi daya ungkit pembangunan ekonomi.
PENUTUP
Visi dan Misi serta program unggulan ini
dilandasi semangat kesetaraan terhadap perempuan dan berbagai strata sosial
lainnya. Dengan harapan bila kami diberi kepercayaan oleh Rakyat Aceh untuk
menjadi Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2017-2022 semua gagasan
ini dapat diwujudkan untuk perdamaian dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat
Aceh.