IRWANDI bertemu MUALLEM!
Akankah Rekonsiliasi Berjalan Mulus?
ACEH, Seperti biasa jum'at pagi si
Gamblang dan si
Gambe berdiskusi lagi tentang Aceh ke depan, di
WTC Darussalam, kali ini mereka mengambil topik tentang "Reoni" Muzakkir Manaf dengan Irwandi Yusuf yang sedang ramai dibicarakan.
Gamblang: Bro...Gimana pendapat lo mengenai pertemuan Muzakkir Manaf dengan Irwandi Yusuf?
Gambe: Bagus..Bagus sekali bahkan, setidaknya mereka berdua sudah baikan lagi.
Gamblang: Berkaitan dengan wacana rekonsiliasi PA dan PNA gimana pandangan Elo?
Gambe: Berkaitan dengan "angin" Rekonsiliasi antara dua kekuatan politik lokal di Aceh,
Saya menilai bahwa.
Rekonsiliasi itu sangat penting, setidaknya kita tidak lagi ribut sesama rakyat Aceh, seperti yang sudah terjadi pada beberapa pesta demokrasi yang sudah-sudah.
Gamblang: Oke, Gimana pendapat Elo jika mereka berhasil bersatu dalam artian kedua partai tersebut PA dan PNA berkoalisi? karena kan Irwandi dan Muzakkir sudah baikan lagi?
Gambe: Begini bro, saya melihat di sini belum bisa dikatakan Rekonsiliasi PA dengan PNA, apa lagi berbicara koalisi, karena kalau koalisi itu sudah barang pasti akan melibatkan pengurus partai secara resmi dalam hal ini harus dilakukan dan melibatkan partai secara resmi, namun begitu ini adalah sesuatu yang sangat positif dan layak diapresiasi.
Gamblang: Lalu, jika nantinya akan melibatkan partai secara resmi untuk berkoalisi?
Gambe: Nah jika nantinya telah melibatkan kedua partai secara resmi, saya melihat ada tiga kemungkinan:
Pertama: Jika berhasil berkoalisi atau "setidaknya" Elit PA dan PNA sudah baikan, tapi gagal memberikan pemahaman kepada bawahan baik pengurus di daerah maupun simpatisan masing-masing kubu, maka saya khawatir akan menimbulkan Faksi politik baru dan jika ini terjadi yang pasti beruntung dalam hal ini adalah fihak ketiga.
Kedua: Jika Elit PNA dan Elit PA berhasil menularkan "keakuran" antar elit masing-masing kepada bawahan dan telah resmi berkoalisi, bukan adalam artian ini akan selesai, tapi harus dijalankan dengan konsep yang jelas, nah jika gagal membentuk konsep bersama yang matang, saya khawatir di tengah jalan kita akan "bermasalah" lagi...
Ketiga: Jika nantinya PA dan PNA tetap gagal atau tidak jadi berkoalisi, setidaknya saya melihat bahwa "akurnya" kembali Irwandi dengan Muzakkir Manaf ini tetap punya nilai plus, mengapa saya katakan demikian? karena setidaknya ini akan mengurangi eskalasi konflik "intern" di Aceh, yang cenderung menjurus kasar. Dan yang perlu digaris bawahi konsekwensi dari kegagalan berkoalisi ini nantinya akan memberikan "peluang besar" bagi kekuatan politik nasional untuk memanfaatkan situasi untuk kembali memenangkan kontestasi politik di Aceh dan inilah yang paling saya khawatirkan.
Gamblang: Jadi gimana ni bro? Kacau donk?
Gambe: Makanya kedua kubu harus benar-benar hati-hati dalam melangkah, karena diakui atau tidak Kesatuan atau setidaknya Kesepahaman itu penting...
Tapi dengan Catatan harus dijalankan dengan konsep yang jelas.
Gamblang: Maksud lo bro?
Gambe: Menurut saya sebaiknya Elit Kedua kubu PA dan PNA dan kalau bisa libatkan semua fihak di Aceh baik dari kalangan Ulama, aktivis, pemuda, perempuan, pengusaha dan cendikiawan lainnya agar dapat duduk bersama untuk sama-sama membicarakan atau mendiskusikan rancangan (konsep) bersama sejelas dan sedetail mungkin, untuk dijadikan Road Map (BluePrint) agar kedepan tidak "diwarnai" lagi oleh "perpecahan" dan dapat berjalan ke arah yang sama yaitu Aceh yang lebih baik dan lebih bermartabat.
Gamblang: Kira-kira mudah ndak bro?
Gambe: Pada dasarnya jika kedua kubu PA dan PNA memang benar-benar "bertujuan" untuk membangun Aceh yang lebih baik, maka "kesepakatan" untuk membentuk konsep bersama itu akan mudah, rakyat Insya Allah akan mendukung.
tetapi jika tidak... Ini "kemunginan" akan menjadi pertaruhan terakhir, karena rakyat cepat atau lambat akan jenuh dengan kondisi yang tidak kunjung membaik...
Gamblang: Parah juga ya bro?
Gambe: Begitulah kira-kira...satu hal lagi saya ingin mengatakan bahwa rekonsiliasi itu sebenarnya tidak sesederhana menyatukan Elit dua kubu, namun lebih dari itu juga harus sebisa mungkin disosialisasikan kepada bawahannya, agar dapat meyakinkan semua fihak bahwa ini untuk kebaikan dan kepentingan bersama, untuk Aceh yang lebih baik, dan itu akan lebih mudah jika digagas dan di pelopori oleh Elit kedua kubu. Intinya kesadaran dan kesepahaman untuk sama-sama membangun Aceh secara keseluruhan harus diutamakan di atas kepentingan kelompok atau pribadi.
Gamblang: Harapan elo bro?
Gambe: Sebagai rakyat saya hanya berharap yang terbaik untuk Aceh, karena Aceh Milik Kita Semua
Ntahlah...
Semoga apapun yang akan terjadi kedepan Aceh akan lebih baik dari hari ini!
Artikel Terkait: