(FOTO: Mahyu dan ibu Darwati A. Gani sedang mengunjungi rumah dhuafa yang kemudian direhab)
Iya demikianlah nama akun facebooknja, nama aslinja ntah siapa,
saya tidak tau, mukanja juga belum pernah saya lihat secara langsung selain
dari postingan-postingannja di fb, konon lagi berjabat tangan itu sudah barang
pasti belum pernah sama sekali.
Tapi sejak saya membaca namanja di dumay dan saya mengadd akun
fb dia, dari postingan demi postingan yang terus saja dipostingnja saya
berkesimpulan, dengan tiada menafikan kebaikan orang lain dari semua kalangan,
namun saya ingin mengatakan bahwa jika saja semua Eks Combatan punja
kepribadian seperti saudara Mahyu saya yakin GAM akan jadi anak emas di tengah
masyarakat Aceh dengan atau tanpa senjata.
(Foto: Mahyu Cs ketika konflik masih berlangsung di Aceh)
Saya tidak tau dia sebelumnja menjabat sebagai apa di barisan
GAM semasa konflik maupun di barisan KPA pasca MoU, yang saya tangkap sosok eks
combatan yang satu ini terus saja setia berjuang untuk mendukung Irwandi Yusuf untuk mensejahterakan rakyat Aceh.
Foto yang saya upload ini adalah foto pertama yang membuat saya
terkagum-kagum dengan seorang Mahyu, tapi setelah mengikuti perkembangan demi
perkembangan saya semakin salut dengan sosok yang satu ini.
Pria yang pernah bergabung dengan Partai Nasional Aceh ini
seakan tidak kenal lelah, menang kalah dalam kontestasi politik tidak
menjurutkan niatnja untuk membantu rakyat kecil sesuai dengan kemampuannja.
Rumah dhuafa adalah semangat
terbesar dalam setiap hentakan langkah dan denjutan nadinja, semua itu
tergambar jelas dari kerja-kerja njata yang telah ditunjukkannja. Sebagaimana diungkapkannja
“Assalamua"alaikum wr wb..kami tim
relawan dhuafa bersedia di tugas kan kemana saja..ke daerah mana saja untuk program bangun rumah dhuafa..kami tim tidak
pernah lelah...kami tim setuju bahwa sanya..membantu kaum dhuafa bagian dari
seunambong perjuangan...tapi saya pribadi ingin menebus dosa dosa lama dari
jahat nya konflik aceh sehingga jutaan masyarakat aceh fakir miskin dan tdk
nyaman mencari rezeki..saya ingin menebus dosa dosa kalian jangan halangi kami” kata Mahyu menanggapai ide Irwandi yusuf untuk
mensyukuri kemenangannja dalam Pilkada 2017.
Irwandi
Yusuf menuliskan “IDE ADIL Atas usulan teman-teman
membuat syukuran dengan menyembelih kambing, sapi, kerbau, atau unta lalu
makan-makan, saya punya ide lain yang agaknya mungkin kurang
populer di kalangan teman-teman. Bagaimana kalau dana yang akan dipakai
untuk acara sembelih-sembelih dan makan-makan itu kita gunakan untuk kegiatan
sosial berupa merehab rumah-rumah anak yatim. Makan-makan alakadarnya akan kita
lakukan saat peresmian 25 unit pertama rumah selesai rehab. Nanti kalau sudah
selesai rehab 25 unit yang kedua kita makan-makan lagi alakadarnya.
Kepada
donatur syukuran model baru ini akan diucapkan terimakasih berupa di dinding
rumah yang telah selesai direhab itu plakat yang bertulis "RUMAH INI
DIREHAB BERKAT INFAQ DARI PULAN". Ini tidak termasuk riya' karena ini
termasuk kedalam FASTABIQUL KHAIRAT dan mengandung makna dakwah. Saya sudah
diingatkan oleh Abu Tumin tentang hal itu karena saya jarang mempublikasi
kegiatan sosial saya dengan alasan takut menjadi riya'. TIDAK, kata Abu Tumin,
itu semua harus diketahui orang agar orang lain pun tergerak hatinya untuk
melakukan kebaikan.
Untuk
sementara sebelum saya ada akses dalam pemerintahan maka akan digunakan uang
saya pribadi dan uang donasi Anda. Maka itu prioritas adalah rumah-rumah rawan
sosial, yaitu rumah anak yatim miskin. Bagaimana, sepakat dengan saya?” Tutup Irwandi.
Soal dukungan ke Irwandi Yusuf saya tahu persis, pria yang mengaku
dirinja gagap ini adalah orang yang selalu berada digaris terdepan, bahkan
ketika ia harus menjebrang jauh ke Malaya untuk menafkahi keluarganjapun ia
tetap saya mendukung Irwandi semampunja. Kala itu kontestasi pilkada masih
jauh, orang-orang masih menunggu untuk mendukung siapa, tapi saudara Mahyu
tidak pernah kehilangan keyakinan, kami pernah berkomunikasi dengan begitu intens
jauh sebelum pilkada, dari jauh ia mengirimkan nomor KTP sanak famili dan
kerabatnja kepada saya untuk membantu mensupport Irwandi yang kala itu masih
dalam tahapan memenangkan survey demi survey yang dilakukan oleh berbagai
pihak, demi meyakinkan para pihak bahwa Irwandi memang layak dan diinginkan
oleh rakyat Aceh.
Mungkin banjak yang mengaku mendukung Irwandi tapi dukungan
Mahyu sungguh njata dan bukan sekedar mencari akses ke kursi kekuasaan, ia
mendukung Irwandi Nova karena ia yakin Irwandi benar-benar
mau mewujudkan mimpinja untuk mensejahterakan kaum dhuafa di Aceh. Dan
dukungannja bukas sebatas sebelum pilkada, bahkan setelah Irwandi menang ia
masih bekerja bahkan lebih agresif lagi dengan turun ke lapangan untuk mendata
rumah demi rumah yang kemudian akan direhab.
Tanpa menafikan dukungan dari jutaan realawan Irwandi di seluruh
Aceh dengan peran dan pengaruhnja masing-masing, saya punja penghormatan khusus
untuk saudara Mahyu.
Tabeik syeidara, hati anda sungguh mulia, GAM dan rakyat Aceh
patut bangga dengan anda.