ACEH BUTUH TEKANAN MUSUH
ASING UNTUK BERSATU!
Meski
dikabarkan sudah di tanda tangani oleh President Indonesia, realitasnja sampai
hari ini tiga RPP dan Perpres terkait UURI tentang Pemerintah Aceh tersebut
belum juga diterima oleh Pemerintah Aceh yaitu PP tentang Pengelolaan Bersama
Bagi Hasil Minyak dan Gas Bumi di Aceh, PP tentang Kewenangan Pemerintah yang
Bersifat Nasional di Aceh, serta Perpres tentang Pertanahan. terlepas dari
apapun dalihnya hal ini menunjukkan Aceh tidak begitu diperhitungkan oleh
Jakarta atau setidaknya nilai tawar Aceh dimata Indonesia tidak lagi sekuat
dulu.
Yang
terjadi kemudian Pemerintah Aceh mulai mengadu lagi kepada rakyat Aceh,
"Jakarta mengabaikan kita" seperti itulah kira-kira pesan yang bisa
kita tangkap.
Misalnya
ketua DPRA bilang: "KAMI SEPERTI DIAJARKAN CARA BERSANDIWARA"
kemudian di tanggapi oleh sekretaris PA Banda Aceh Hendra Fadli mengatakan:
"PEMERINTAH ACEH JANGAN MEMPERLIHATKAN SIKAP MEMELAS" Karena
menurutnya Aceh punja Energi yang lebih dari cukup untuk mengguncang Indonesia
dengan catatan rakyat Aceh semua harus "Sapeu Kheun".
Terkait
dengan itu Kali ini saya dukung bung Hendra Fadli tapi yang perlu di garis
bawahi bahwa Elit di Aceh jangan hanja mendekati rakyat di saat genting, saya
membaca Elit di Aceh seperti penjajah kecil yang selalu meminta bantuan rakyat
ketika tertekan dan balik menekan atau mengabaikan rakyat ketika jalan mereka
sudah lempang.
Ntahlah...
Sampai
kapan kita akan terus begini?
ARTIKEL
TERKAIT: