RAJA "HOe-HOe” YANG MEMBINASAKAN!
Dalam sejarah Yunani kuno RAJA "HOe-HOe” adalah salah satu raja yang sangat rakus dan juga dikisahkan sebagai raja yang paling menjajah
di dunia, yang dijajah juga bukan orang lain atau bangsa lain, tapi RAJA "HOe-HOe” malah menjajah anak bangsa sendiri, dia dengan begitu rakus berfoya-foya sementara
rakyatnya semakin hari semakin terjepit oleh kerasukan rajanya, semua aspek dan
sendi kehidupan rakyat berantakan hanya karena kerakusan “Raja Midas”yang
sungguh biadab tersebut!
Dalam realitas kehidupan kisah serupa dengan RAJA "HOe-HOe” terjadi dan terulang hampir di sepanjang kisah kekuasaan manusia atas
manusia, kita hampir setiap hari menyaksikan perilaku para penguasa yang rakus
dan korup, yang sungguh sangat bahaya dan meruginya bagi rakyat yang
terdhalimi, bagi raja itu sendiri dan juga kepada Negara secara umum!
Kenapa
kebedajaan RAJA "HOe-HOe” merugikan rakyat?
Jelas, bahwa
dengan keberadaan RAJA "HOe-HOe” yang begitu rakus dan korup akan membuat
rakyatnya terlempar kedalam kesengsaraan yang tiada ujungnya. Perekonomian rakyat
semakin terpuruk dari hari kehari, denyut perekonomian masyarakat semakin
melambat, lapangan kerja semakin sempit diakibatkan oleh monopoli yang
dilakukan oleh penguasa yang rakus dan kroni-kroninya, sehingga angka
kemiskinan semakin hari semakin meningkat, kebodohan meraja lela, gizi buruk
dimana-mana, pengangguran semakin hari semakin bertambah yang akhirnya memicu
gejolak social di tengah kehidupan rakyat.
Kenapa
perilaku RAJA "HOe-HOe” tersebut merugikan Pelakuknya?
Karena
kerakusan dan kesemena-menaannya tersebut membuat rakyat banyak yang berada di
bawah kekuasaannya atau yang berada di luar kelompoknya semakin membenci atau antipati
atau cenderung memusuhi RAJA "HOe-HOe” tersebut, kecuali bagi kroni dan para
penjilat yang senantiasa mencium tangan dan memuja setiap tindak tanduk dan kebijakannya
yang tak pernah bijak dan bahkan bisa dikatakan menginjak. Sehingga dengan
semakin lama kerakusannya dipertontonkan semakin banyak rakyat yang terinjak
sehingga akhirnya semakin banyak pula rakyat yang membenci RAJA "HOe-HOe” tersebut.
Alhasil rakyat yang terinjak tersebut hanya menunggu waktu dan kesempatan yang
tepat untuk melakukan “pembalasan” atas kerakusan dan kedhalimannya, pembalasan
rakyat bisa secara halus maupun kasar, baik secara frontal maupun secara laten,
baik berupa kritik maupun perlawanan yang lebih keras.
Dalam kelanjutan
cerita RAJA "HOe-HOe” tersebut akhirnya diceritakan bahwa: “Rupanya RAJA "HOe-HOe” yang terkenal paling kaya di wilayah kekuasaannya itu masih juga belum puas atas
kekayaan dan jabatannya” hal ini juga menunjukkan betapa buruknya dampak
kerakusan tersebut bagi RAJA "HOe-HOe” itu sendiri yaitu kekayaan yang telah
dikumpulnya tidak akan pernah bisa membuatnya senang, ia selalu dihantui oleh
ketakutan akan tersaingi oleh kekayaan orang lain yang akan melampauinya.
Dalam konteks
hari ini kita juga melihat bahwa banyak Raja (baca: Penguasa) yang tidak pernah
puas atas apa yang telah dimilikinya, obesesinya hanya kekayaan-kekayaan dan
kekayaan yang diraih dengan mengatasnamakan kesejahteraan rakyat dan menghalalkan segala cara, namun
sejatinya mereka hanya memikirkan bagaimana caranya memperkaya diri yang tak
akan pernah bisa terpuaskan sampai kapanpun dan dia bahkan tak akan pernah
bisa hidup tenang karena terus dihantui kecurigaan terhadap orang orang yang
berada disekitarnya akan melampaui kekayaannya. Sehingga RAJA "HOe-HOe” tersebut lebih sibuk memikirkan
bagaimana cara menyingkirkan “saingannya” daripada yang seharusnya dia berfikir
bagaimana memakmurkan rakyatnya.
Lalu kenapa RAJA "HOe-HOe” merugikan Negara?
Jika sebuah negara
telah dikuasi oleh RAJA "HOe-HOe” maka kehancuran bagi Negara tersebut semakin dekat, kekayaan negara dikorup, negara terjerat hutang,
ekonomi negara hancur, stabilitas negara terancam, bahkan Allah jauh-jauh hari
telah mengingatkan bahwa Jika sebuah negeri yang telah dikuasai oleh RAJA "HOe-HOe” maka negeri tersebut akan hancur, sebagaimana Allah SWT berfirman yang artinya “Dan demikianlah
Kami adakan pada tiap-tiap negeri penjahat-penjahat yang terbesar agar mereka melakukan tipu
daya dalam negeri itu. dan mereka tidak memperdayakan
melainkan, dirinya
sendiri, sedang mereka tidak menyadarinya. (QS Al-An’am: 123).
Lantas siapa
yang bertanggung jawab?
Lahir dan
munculnya penguasa RAJA "HOe-HOe” yang rakus, korup, tidak bermoral, mati rasa, yang menjerumuskan
rakyatnya dalam penderitaan tidak pernah terlepas dari tanggung jawab rakyat,
kenapa? Karena rakyat sendiri yang telah memilih RAJA "HOe-HOe” tersebut. Jelaslah bahwa kemunculan
pemimpin yang dhalim tidak terlepas dari kesalahan rakyat itu sendiri, di mana
secara sistem yang berjalan di era sekarang pemimpin adalah hasil pilihan
rakyat dan berasal dari rakyat.
Berkaitan dengan
hal ini Allah SWT berfirman, yang artinya; “Dan demikianlah Kami jadikan sebahagian
orang-orang yang zalim itu menjadi penguasa bagi sebahagian yang lain
disebabkan apa yang mereka usahakan.”
(Al An’aam: 129).
Nah Adakah RAJA "HOe-HOe” di sekitar kita?
Kalo ada salah siapa?
Lo? Gue? Dia? Atau Salah
siapa?
Ah..sudahlah..
Semoga di Aceh Tidak ada lagi RAJA "HOe-HOe”!
Cc: "HOe-HOe” dalam bahasa Yunani berarti CANGKUL.