ACEH ANTARA DEMOKRASI DAN DEMO GRAZY.
Perang telah reda Aceh belum juga membaik, meskipun demokrasi yang berjalan di Aceh secara (teori) sudah sangat banjak mengalami kemajuan, bahkan jauh lebih maju dan modern dibandingkan daerah lain di Indonesia.
Segala instrumen demokrasi yang tidak dimiliki daerah lain ada di Aceh, salah satunja Aceh punja Parlok yang sejatinja menjediakan ruang yang sangat besar bagi rakyat Aceh untuk menyalurkan aspiradinja, namun realitas menujukkan bahwa Aceh belum mampu keluar dari keterpurukan.
Salah sistem atau salah pelaku yang menjalankan sistem tersebut?
Demokrasi menjamin kebebasan dan keterbukaan yang bisa di arahkan untuk menghasilkan tata kehidupan yang positif dan juga bisa saja sebaliknja.
Di satu sisi ketika demokrasi menyerahkan kedaulatan kepada rakyat maka rakyat memiliki ruang untuk merealisasikan tujuannja semisal memilik kehidupan yang lebih baik dengan terus berusaha memenangkan pertarungan untuk mengontrol pemerintahan melalui pemilihan yang ditentukan oleh suara terbanjak.
Hal ini akan positif jika rakyat berhasil memilih orang yang tepat yaitu peduli, komit dan kompetent sebagai perwakilannja untuk menjalankan pemerintahan dengan baik untuk kemakmuran bersama.
Sementara di sisi lain demokrasi akan menjadi malapetaka alias negatif karena demokrasi menjediakan ruang yang sangat besar yang dapat mengancam kepentingan rakyat itu sendiri.
Hal ini terjadi ketika orang-orang terpilih dengan suara terbanjak boleh jadi mereka yang tidak kompeten dalam mengemban amanah rakyat.
Selain itu orang-orang yang terpilih melalui demokrasi juga bisa jadi tidak memiliki komitment yang kuat untuk membela dan memperjuangkan kepentingan orang banjak.
Yang ada bahkan mereka mengorbankan kepentingan orang banjak demi kepentingan pribadi dan kelompok.
Ketika situasinja demikian, demokrasi dibajak oleh orang-orang yang salah maka demokrasi akan menjadi Demo Crazy.
Namun seburuk apapun hasil yang diperoleh melalui sistem demokrasi tetap saja demokrasi itu sendiri menyediakan ruang yang sangat besar untuk kembali memperbaiki keadaan.
Baik atau buruknja sangat tergantung pada pihak mana yang mampu mendominasi.
Intinya dalam sistem demokrasi semua mungkin terjadi. Tinggal kelompok mana yang lebih peduli dan punja njali.
Yang benar-benar mementingkan kepentingan rakyat?
Atau sebaliknja.
Dimanakah Aceh sekarang???